BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di
Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda
nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial
dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa /
Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna
merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya
mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi
yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam
yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada
Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang
struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa /
Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi
organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna
baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
1.2
Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Teori Organisasi Umum. Melalui makalah ini diharapkan para pembaca lebih
mengetahui dan lebih tanggap akan pentingnya organisasi Karang Taruna dalam lingkungan sekitar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Organisasi Karang Taruna
Karang Taruna adalah organisasi
kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi
muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab
sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa
/ Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna
merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya
mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi
yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam
yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada
Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang
struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa /
Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi
organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna
baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
B. Bentuk-Bentuk
Organisasi Karang Taruna
MACAM-MACAM BENTUK ORGANISASI
Dalam pelaksanaannya, dikenal adanya
bermacam bentuk organisasi atau lebih tepatnya struktur organisasi, di antarnya
adalah:
Ø Organisasi
Garis
Bentuk organisasi garis ini pertama
kali muncul di kalangan militer dan merupakan bentuk organisasi yang paling
tua. Bentuk ini diciptakan oleh Henry Fayol, disamping itu bentuk organisasi
garis merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana.
Organisasi garis mempunyai ciri khas sebagai berikut :
a. Jumlah karyawan relatif sedikit
b. Organisasi relatif kecil
c. Karyawan saling mengenal dengan akrab
d. Belum adanya spesialisasi kerja, atau
jika ada masih relatif rendah
Kebaikannya :
1. Perintah atau komando berjalan lancar,
karena pimpinan hanya seorang
2. Keputusan dapat diambil secara cepat
3. Solidaritas karyawan sangat tinggi, karena saling
mengenal satu sama lain.
Kelemahannya :
1. Kemampuan seorang pimpinan sangat berpengaruh, sehingga jika pimpinan tidak
cakap atau tidak mampu, akan berakibat fatal bagi organisasi tersebut.
2. Timbulnya atau mendorong adanya
sifat otoriter dari seorang pimpinan organisasi.
3. Membatasi perkembangan individu bawahan/
anggotanya.
Ø Organisasi
Fungsional
Dalam prakteknya, struktur
organisasi fungsional ini kadang-kadang menimbulkan ketidak jelasan dalam
pemberian perintah dari atasan kepada bawahan.Hal ini disebabkan kerena setiap
atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang
ada, sepanjang perintah tersebut masih ada hubungannya dengan fungsi yang
dimiliki atasan. Struktur organisasi fungsional yang pada mulanya diciptakan
oleh F.W Taylor, juga mempunyai kebaikan maupun kelemahan tersendiri.
Kebaikannya adalah :
a. Adanya spesialisasi tugas yang jelas
b. Adanya tenaga-tenaga ahli dalam masing-masing tugas sesuai dengan
fungsi-fungsi organisasi yang ada
c.
Karyawan dengan spesialisasinya dapat didayagunakan semaksimal mungkin
Kelemahannya adalah :
a.
Koordinasi agak sulit diterapkan, karena bawahan mempunyai beberapa
atasan.
b. Proses pengambilan keputusan seringkali terlambat, karena ditentukan
oleh “top management”
c. Dituntut adanya karyawan yang benar-benar trampil (seorang spesialis),
yang kadang-kadang sulit mencarinya
Ø Organisasi
Garis Dan Staf
Bila suatu organisasi itu masih
ralatif kecil, artinya belum banyak permasalahan yang dihadapi dan segera harus
diatasi, maka bentuk struktur organisasi yang sederhana (organisasi garis)
dapat untuk mengatasinya.Namun apabila organisasi tersebut berkembang semakin
luas, mungkin akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pimpinan dalam
mengambil suatu keputusan (decision making), sehingga pimpinan tersebut merasa
perlu untuk minta bantuan kepada orang lain yang dianggap mampu dan ahli. Oleh
sebab itu, dibentuklah suatu “staf penasehat” yang merupakan kumpulan
orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu. Adapun tugas dari staf
tersebut adalah membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Kebaikannya adalah :
1. Dapat diterapkan baik dalam organisasi yang besar maupun organisasi yang
kecil, apapun tujuan organisasi tersebut
2. Ada pembagian tugas antara pimpinan dan bawahan (pelaksana) yang
diakibatkan adanya staf
3. Keputusan dapat diambil dengan lebih baik, karena adanya saran dari para
ahli (staf)
Kelemahannya adalah :
1. Rasa solidaritas karyawan berkurang, karena tidak saling mengenal antara
bagian satu dengan bagian lainnya.
2. Perintah kadang-kadang menjadi
agak kabur atau kurang jelas
3. Pelaksanaan pekerjaan akan mengalami hambatan, apabila koordinasi pada
staf kurang baik.
Ø Organisasi
Gabungan
Bentuk organisasi gabungan ini pada
dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah
disebutkan sebelumnya, sehingga bentuk sruktur organisasinya dapat berupa
gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan fungsional,
fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiga bentuk organisasi tersebut.
Sehingga bentuk struktur organisasi gabungan ini akan mempunyai kebaikan serta
kelemahannya mengikuti kebaikan maupun kelemahan organisasi yang dibentuknya
dalam rangka penggabungan tersebut.
Ø Organisasi
Matriks
Bentuk struktur organisasi matrik
pertama kali muncul pada sebuah perusahaan industri ruang angkasa, yang
mempunyai banyak departemen di mana masing-masing departemen dipegang oleh para
spesialis (tim ahli) guna mencapai tujuan perusahaan secara khusus. Dewasa ini,
struktur organisasi matriks sering diterapkan pada suatu pekerjaan yang
merupakan proyek-proyek besar. Secara nyata terlihat bahwa untuk menangani
suatu proyek yang cukup besar dengan permasalahannya yang sangat kompleks,
diperlukan suatu upaya penyelesaian yang tepat, baik ditinjau dari segi waktu,
tenaga maupun biaya yang dibutuhkan. Karena dirasakan bahwa bentuk organisasi
yang disebutkan sebelumnya tidak dapat untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan tersebut, maka dibentuklah struktur matriks ini, yang pada
dasarnya mempunyai tujuan memadukan berbagai bentuk struktur organisasi yang
telah ada serta unsur personalia yang ada dalam organisasi dengan berbagai
spesialisasinya guna menyelesaikan suatu proyek. Dalam organisasi matriks,
seorang bawahan mempunyai dua orang atasan sehingga mereka dibawah dua jalur
wewenang atau dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah, yang satu secara vertikal
(bersifat fungsional) sedang lainnya secara horizontal yang berasal dari
perintah pimpinan proyek. Bila kedua jalur tersebut digabungkan, akan terlihat
bentuk sebuah matriks, sehingga disebut organisasi matriks
Ø Organisasi
Supervisi
Di Amerika Serikat terdapat
bervariasi bentuk organisasi supervisi. Hal ini disebabkan antara lain kerena
terdapat pertumbuhan sekolah-sekolah secara pesat dengan angka problema yang
diadministrir. Pertumbuhan sekolah menambah jumlah lembaga supervise dengan
variasi tugas para supervisor. Kondisi-kondisi seperti besarnya sekolah, jumlah
pelaksana supervisi beserta pendidikan dan pengalaman orang-orang yang di
supervise menyebabkan perbedaan organisasi supervise.
Fred C. Ayer & A. S. Barr,
mengemukakan tiga bentuk Organisasi Supervisi. Di antaranya adalah:
1. Bentuk organisasi Extrisic-dualistic.
2. Bentuk organisasi Line and Staff.
3. Bentuk organisasi coordinate. Soetopo
Hendiyat (1982:72).
C.
Stuktur Organisasi Karang Taruna
Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana suatu pekerjaan
dibagi, dikelompokkan, serta
dikoordinasikan secara formal.
Ø Elemen
Struktur Organisasi
Terdapat enam elemen kunci yang harus diperhatikan
oleh para manajer ketika akan mendesain struktur dalam organisasi, antara lain:
1. Spesialisasi Pekerjaan.
Sejauh mana tugas-tugas dalam suatu organisasi
dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan yang terpisah
2. Departemenisasi.
Departemenisasi dapat berwujud proses, produk,
geografi, serta pelanggan.
3. Rantai Komando.
Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa saja yang
bertanggung jawab kepada siapa.
4. Rentang Kendali.
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seseorang
manajer secara efektif dan efisien.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi.
Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan tersebut terkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi.
Desentralisasi merupakan lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi.
Sejauh mana suatu pekerjaan dalam organisasi
tersebut dibakukan.
Struktur Sederhana Organisasi
Struktur sederhana merupakan sebuah struktur yang
dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang
luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
Struktur sederhana banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer
dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah
kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan
dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Kelemahan utamanya adalah
struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil
sebab struktur sederhana menjadi tidak memadai ketika sebuah organisasi
berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi
cenderung menimbulkan beban berlebih (overload) di puncak.
Desain
Struktur Organiasasi Modern
Ø Struktur
Tim
Struktur tim merupakan
pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan suatu kegiatan
kerja. Ciri-ciri utama struktur tim adalah bahwa struktr ini meniadakan
kendala-kendala departemental serta mendesentralisasi pengambilan keputusan ke
tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis
sekaligus spesialis
Ø Organisasi
Virtual
Organisasi Virtual merupakan sebuah organisaisi yang berusaha menghapus
rantai komando memiliki rentang kendali tak ternatas, dan mengganti departemen
dengan tim yag diberdayakan.
Ø Organisasi
Nirbatas
Organisasi nirbatas merupakan organisasi yang berusaha menghapuskan
rantai komando, yang memiliki rentang kendali tidak terbatas, serta mengganti
departemen dengan tim yang diberdayakan.
Faktor Penentu Struktur Organisasi
Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang cenderung mekanistis
sedangkan sebagian yang lainnya mengikuti karakteristik organik. Berikut adalah
faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur
suatu organisasi:
1.
Strategi
Sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara
keseluruhan, wajar kalau strategi dan struktur harus terkait erat sekali.
Tepatnya struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan suatu
perubahan yang signifikan dalam strategi organisasinya, maka struktur pun perlu
dimodifikasi untuk menampung serta mendukung perubahan tersebut.
Strategi inovasimerupakan strategi yang menekankan
diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi
minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara
ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu,
dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke
produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti
2. Ukuran
Organisasi
Ukuran sebuah organisasi secara signifikan
memengaruhi struktur
3.
Teknologi
Istilahteknologi mengacu pada cara sebuah organisasi
mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu
teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik
menjadi produk atau jasa.
4.
Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari
lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi
memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok,
pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelomok-kelompok tekanan
publik, dan sebagainya.
D. Wewenang Dan Tanggungjawab
Organisasi Karang Taruna
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Karang Taruna :
1. Ketua Karang Taruna
Ø
Kewenangan
Membuat serta mengesahkan semua keputusan dan
kebijakan organisasi yang bersiat strategis melalui kesepakatan dalam forum
atau rapat pengurus.
Ø
Tanggung Jawab
Mengkoordinasikan serta mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan organisasi dan program kerjanya dan mempertanggungjawabkan
secara internal kepada rapat pengurus dan forum TKS pada akhir masa baktinya.
Ø
Tugas
A. Memimpin
rapat - rapat pengururs pleno dan rapat - rapat pengurus harian.
B. Mewakili
organisasi untuk membuat persetujuan atau kesepakatan dengan pihak lain setelah
mendapatkan kesepakatan dalam rapat pengurus
C. Mewakili
organisasi untuk menghadiri acara atau agenda strategis lainnya
D. Bersama-sama
Sekretaris menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan sikap dan
kebijakan organisasi, baik bersifat kedalam maupun keluar
E.
Bersama-sama Sekretaris dan Bendahara
merancang agenda mengupayakan pencarian dan penggalian sumber dana bagi
aktifitas operasional dan program organisasi
F.
Memelihara keutuhan dan kekompakan
seluruh pengurus organisasi
G. Memberikan
pokok-pokok pikiran yang merupakan strategi dan kebijakan Karang Taruna dalam
rangka pelaksanaan program kerja maupun dalam menyikapi reformasi diseluruh
tatanan kehidupan demi pencapaian cita-cita dan tujuan organisasi.
H. Mengoptimalkan
fungsi dan peran Wakil Ketua agar tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja
organisasi
2. Wakil
Ketua Karang Taruna
Ø
Kewenangan
Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan dan
kebijakan organisasi di Seluruh Bidang dalam pengurusan.
Ø
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggara program kerja di Seluruh Bidang dalam pengurusan dan
mempertanggungjawabkan kepada ketua.
Ø
Tugas
A. Mengkoordinasikan
dan mewakili kepentingan organisasi di Seluruh Bidang dalam pengurusan.
B. Mewakili Ketua apabila berhalangan untuk
setiap aktifitas dalam roda organisasi.
C. Merumuskan segala kebijakan di Seluruh
Bidang dalam pengurusan
D. Mengawasi
seluruh penyelenggaraan program kegiatan di seluruh bidang dalam pengurusan.
3.
Sekretaris
Ø
Kewenangan
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan
organisasi bersama-sama ketua dalam bidang administrasi dan penyelenggaraan
roda organisasi.
Ø
Tanggungjawab
Mengordinasikan seluruh penyelenggaraan roda
organisasi bidang administrasi dan tata kerja organisasi dan mempertanggung
jawabkan kepada ketua.
Ø
Tugas
A. Bersama Ketua menandatangani surat masuk
dan keluar pengurus.
B. Bersama
Ketua dan Bendahara merupakan Tim Kerja Keuangan TKK) atau otorisator keuangan
ditubuh pengurus.
C. Bertanggungjawab untuk setiap aktifitas
di bidang administrasi dan tata kerja organisasi.
D. Merumuskan
dan mengusulkan segala peraturan organisasi di bidang administrasi dan tata
kerja organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi
E. Mengawasi
seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di bidang administrasi dan tata
kerja dan menghadiri rapat-rapat pleno dan rapat pengurus harian.
F. Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja
internal organisasi antara bidang
G. Menjaga
dan memelihara soliditas kepengurusan melalui konsolidasi internal dan
menejemen konflik yang representive.
4. Wakil
Sekretaris
Ø
Kewenangan
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan
organisasi bersama-sama Sekretaris dalam hal kesekretariatan dan
kerumahtanggaan.
Ø
Tanggungjawab
Mengordinasikan seluruh aktivitas kesekretariatan
dan tata usaha organisasi dan mempertanggung jawabkan kepada Sekretaris.
Ø
Tugas
A.
Mewakili sekretaris apabila berhalangan terutama untuk setiap aktifitas
kesekretariatan dan tata kerja organisasi.
B.
Bersama Sekretaris mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di
bidang administrasi dan tata kerja dan menghadiri rapat-rapat pleno dan rapat
pengurus harian.
C.
Membuat risalah dalam setiap pertemuan/ rapat-rapat organisasi baik RPP maupun
rapat pengurus harian (RPH)
D.
Merumuskan, mengusulkan dan mendokumentasikan peraturan dan Data yang berkaitan
dengan atribut dan asset yang tidak bergerak untuk mendukung kepentingan
organisasi baik internal maupun eksternal.
E. Mengusulkan
dan memfasilitasi kebutuhan organisasi dalam pengadaan akomodasi, logistik dan
travel organisasi.
5.
Bendahara
Ø
Kewenangan
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan
organisasi bersama-sama Ketua dalam hal keuangan dan kekayaan organisasi.
Ø
Tanggungjawab
Mengordinasikan seluruh aktivitas pengolahan
keuangan dan kekayaan organisasi dan mempertanggungjawabkan kepada ketua.
Ø
Tugas
A.
Mewakili Ketua apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap aktivitas di
bidang pengelolahan kekayaan dan keuangan organisasi.
B.
Bersama Ketua dan Sekretaris merupakan Tim Kerja Keuangan TKK) atau otorisator
keuangan ditubuh pengurus.
C.
Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di bidang pengelolahan
kekayaan dan keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.
D.
Memimpin rapat-rapat organisasi dibidang pengolahan kekayaan dan keuangan
organisasi,menghadiri rapat-rapat pleno dan rapat pengurus harian.
E. Memfasilitasi kebutuhan pembiayaan
program kerja dan roda organisasi.
6. Wakil
Bendahara
Ø
Kewenangan
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan
organisasi bersama-sama Bendahara dalam pengolahan pengawasan dan pemeriksaan
kekayaan keuangan.
Ø
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan seluruh aktivitas
pengolahan/pembukuan keuangan organisasi dan mempertanggungjawabkan kepada
Bendahara.
Ø
Tugas
A.
Mewakili Bendahara apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap aktivitas di
bidang pengelolahan kekayaan dan keuangan organisasi.
B.
Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi tentang system pembukuan
keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.
C.
Menyelenggarakan aktifitas pembukuan terhadap transaksi pengeluaran dan
pemasukan keuangan secara rutin.
7. Bidang
Keagamaan
·
Kewenangan
Menyelenggarakan segala aktivitas organisasi
pengembangan Sumber Daya Manusia yang terkait dengan Keagamaan mulai dari
perencanaan hingga laporan.
·
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi
dalam Bidang Keagamaan serta mempertanggungjawabkan kepada Wakil Ketua.
·
Tugas
Merumuskan serta mengusulkan semua peraturan
organisasi tentang system dan mekanisme pelaksanaan program kerja di Bidang
Keagamaan sesuai dengan visi dan misi organisasi itu sendiri guna menjadi
kebijakan organisasi.
a.
Merumuskan dan mengusulkan program-program kegiatan beserta anggaran
kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh Rapat Pengurus.
b.
Mendata dan menginventarisir aktivitas Keagamaan yang telah ada untuk
diteliti dan dikaji untuk menjadi bahan pengembangan secara lebih lanjut.
c.
Menyelenggarakan pembinaan dan pendampingan dalam rangka melalui
aktivitas di Bidang Keagamaan baik secara temporer maupun secara rutin melalui
lembaga-lembaga Keagamaan, perkumpulan
Keagamaan remaja yang bersifat Koordinatif.
d.
Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain untuk
mengembangkan aktivitas Keagamaan khususnya bagi Warga sekitar maupun
masyarakat pada umumnya.
e.
Menyelenggarakan Peringatan Hari-Hari Besar Keagamaan.
8. Bidang
Pendidikan
Ø
Kewenangan
Menyelenggarakan segala aktivitas organisasi
pengembangan Sumber Daya Manusia yang terkait dengan Pendidikan mulai dari
perencanaan hingga laporan.
Ø
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi
dalam Bidang Pendidikan serta mempertanggungjawabkannya kepada Wakil Ketua.
Ø
Tugas
A.
Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi mengenai system serta
mekanisme pelaksanaan program kerja Bidang Pendidikan sesuai dengan visi dan
misi organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.
B. Merumuskan
dan mengusulkan program kegiatan berikut anggaran kegiatan setiap tahunnya
unruk disetujui oleh Rapat Pengurus.
C. Mendata
serta menginventarisir aktivitas Pendidikan yang telah ada untuk diteliti dan
dikaji menjadi bahan pengembangan secara lebih lanjut.
D. Menyelenggarakan dalam pemberdayaan
pemuda dan masyarakat pada umumnya.
E. Membangun
hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain untuk mengembangkan aktivitas
Pendidikan khususnya bagi Warga Karang Taruna maupun masyarakat pada umumnya.
F. Menyelenggarakan kegiatan
Pelatihan-Pelatihan.
9. Bidang
Usaha Kesejahteraan Sosial
Ø
Kewenangan
Menyelenggarakan segala aktivitas di bidang Usaha
Kesejahteraan Sosial yang terkait dengan Pelaksanaan fungsi-fungsi Karang
Taruna dalam Pelaksanaan bantuan Pelayanan serta Rehabilitasi Sosial khususnya
pada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) mulai dari perencanaan
kegiatan hingga laporan kegiatan.
Ø
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan aktifitas program kerja serta pelaksanaan kebijakan organisasi
dalam Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial serta mempertanggungjawabkannya kepada
Wakil Ketua.
Ø
Tugas
A. Merumuskan
dan mengusulkan peraturan organisasi mengenai system serta mekanisme
pelaksanaan program kerja di Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial sesuai dengan
visi dan misi organisasi, untuk menjadikannya sebagai kebijakan organisasi.
B. Merumuskan
dan mengusulkan program kegiatan berikut anggaran kegiatan setiap tahunnya
untuk disetujui oleh Rapat Pengurus.
C. Mendata
dan menginventarisir aktivitas bantuan, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang
sudah ada untuk diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan lebih lanjut.
D. Menyelenggarakan
aktivitas bantuan sosial dalam berbagai bentuk seperti santunan dan bantuan
lainnya dalam momentum tertentu secara berkala.
E. Membangun
hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain untuk mengembangkan aktivitas
Pelayanan Sosial Terpadu kepada Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS).
10. Bidang
Lingkungan
Ø
Kewenangan
Menyelenggarakan segala aktivitas produktif yang
terkait dengan pemeliharaan Lingkungan mulai dari perencanaan hingga laporan
kegiatan.
Ø
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi
dalam Bidang Lingkungan serta mempertanggungjawabkannya kepada Wakil Ketua.
Ø
Tugas
A. Merumuskan
dan mengusulkan segala peraturan organisasi mengenai system serta mekanisme
pelaksanaan program kerja Bidang Lingkungan sesuai dengan visi dan misi
organisasi untuk dijadikan sebagai kebijakan organisasi.
B. Merumuskan
serta mengusulkan program-program kegiatan beserta anggaran kegiatan setiap
tahunnya untuk disetujui oleh Rapat Pengurus.
C. Mendata
serta menginventarisir aktivitas di bidang Lingkungan yang sudah ada untuk
diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan yang lebih lanjut.
D. Menyelenggarakan
pembinaan dan pendampingan dalam rangka memelihara dan mengembangkan melalui
aktivitas di Bidang Lingkungan, baik secara temporer maupun secara rutin.
E. Membangun
hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak terkait untuk mengembangkan aktivitas
Lingkungan, khususnya bagi Warga Karang Taruna maupun masyarakat pada umumnya.
11. Bidang
Kesenian dan Olah Raga
Ø
Kewenangan
Menyelenggarakan segala aktivitas organisasi
pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM) yang terkait dengan Kesenian dan Olahraga
mulai dari perencanaan hingga sampai laporan kegiatan.
Ø
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi
dalam Bidang Kesenian dan Olahraga serta mempertanggungjawabkannya kepada Wakil
Ketua.
Ø
Tugas
A. Merumuskan
dan mengusulkan segala peraturan organisasi mengenai system serta mekanisme
pelaksanaan program kerja Bidang Kesenian dan Olahraga sesuai dengan visi dan
misi organisasi untuk dijadikan sebagai
kebijakan organisasi.
B. Merumuskan
dan mengusulkan program-program kegiatan beserta anggaran kegiatan setiap
tahunnya untuk disetujui oleh Rapat Pengurus.
C. Mendata
dan menginventarisir aktivitas Kesenian dan Olahraga yang sudah ada untuk
diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan secara lebih lanjut.
D. Menyelenggarakan
pembinaan dan pendampingan dalam rangka melalui aktivitas di Bidang Kesenian
dan Olahraga baik secara temporer maupun
secara rutin melalui klub-klub dan sanggar-sanggar Kesenian.
E. Membangun
hubungan kerjasama kemitraan dengan terkait guna untuk mengembangkan aktivitas
Kesenian dan Olahraga khususnya bagi Warga Karang Taruna maupun masyarakat pada
umumnya.
F. Menyelenggarakan Kegiatan Pekan Olahraga
dan Kesenian Secara Berkala.
12. Bidang
Hubungan Masyarakat
Ø
Kewenangan
Menyelenggarakan segala aktivitas organisasi yang
terkait dengan pelaksanaan fungsi Hubungan Masyarakat mulai dari perencanaan
kegiatan hingga laporan kegiantan.
Ø
Tanggungjawab
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi
dalam Bidang Hubungan Masyarakat serta mempertanggungjawabkannya kepada Wakil
Ketua.
Ø
Tugas
A. Merumuskan
dan mengusulkan segala peraturan organisasi mengenai system dan mekanisme
pelaksanaan program kerja Bidang Hubungan Masyarakat sesuai dengan visi dan
misi organisasi untuk dijadikan kebijakan organisasi.
B. Merumuskan
dan mengusulkan program kegiatan beserta anggaran kegiatan setiap tahunnya
untuk disetujui oleh Rapat Pengurus.
C. Mendata
dan menginventarisir aktivitas Hubungan Masyarakat yang telah ada untuk
diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan secara lebih lanjut.
D. Menyelenggarakan
aktivitas publikatif dan promotif dalam rangka memperkenalkan organisasi dengan
berbagai program dan perspektif hingga mampu membentuk opini publik yang
menguntungkan organisasi.
E. Membangun
hubungan kerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan aktivitas Hubungan
Masyarakat khususnya bagi Warga Karang Taruna maupun masyarakat pada umumnya.
F. Bertindak
Selaku juru bicara organisasi yang berwenang menjembatani kepentingan
organisasi dengan pihak pers dan masyarakat.
G. Menyelenggarakan Kegiatan gerakan
masyarakat dalam bidang Komunikasi.
BAB III
PENUTUP
1)
Kesimpulan
jadi setiap remaja harus mempunyai
kegiatan dilingkungannya ataupun diluar lingkungan dan melakukan hal yang
positiv agar dapat meyakinkan bahwa pemuda-pemudi bukanlah perusak. dan pemuda
harus mempunyai rasa solidaritas dalam kegiatanya agar dapat tercapai suatu
tujuan yang diinginkan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar