Minggu, 16 Juni 2013

Permintaan dan Penawaran


A. Permintaan dan Penawaran 

1. Pengertian Permintaan
            Permintaan (Demand) Menurut William A. Mc Eachern dalam bukunya Pengantar Ekonomi Makro, di sebuah daerah terpencil negara bagian Pensylvania terdapat sebuah bangunan kuning yang diberi nama Pecchin s Mart. Jika kita lihat, kondisi bangunan itu tidak begitu baik. Gang-gang di tempat itu tidak diberi pembatas, atap melengkung yang kalau hujan dipastikan akan bocor, tetapi mengapa konsumen rela datang jauh-jauh dan bergabung dalam kekacauandan kejorokan di Pecchin s Mart? Jawabannya adalah karena Pecchin s Mart berpedoman pada aturan pedagang yang telah dikenal selama ribuan tahun,yaitu harganya paling murah dibandingkan dengan toko lainnya.Dari uraian di atas kita dapat menyimak bagaimana permintaan begitu banyak meskipun kondisi pasar tidak begitu baik. Lalu apakah itu permintaan?
“Permintaan adalah jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu.”
2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Artinya, jika harga naik, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta turun, dan sebaliknya jika harga turun, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta naik, dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan. Contoh konkret dari Hukum Permintaan adalah ketika harga telepon selular semakin lama semakin murah maka permintaan akan barang tersebut meningkat secara signifikan.

B. Penawaran (Supply)

1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (produsen) pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu (per hari, per minggu, per tahun).

Macam-macam penawaran adalah sebagai berikut.
A. Penawaran perseorangan (individu),
adalah penawaran yang datang dari seorang produsen (penjual) terhadap barang yang akan dijualnya kepada konsumen.
B. Penawaran kolektif (bersama),
adalah penawaran yang berasal dari beberapa penjual (produsen) yang akan menjual barang kebutuhan untuk konsumen.

Adapun hal-hal yang memengaruhi penawaran adalah sebagai berikut.
1. Harga
2. Biaya input (faktor produksi)
3. Tingkat teknologi
4. Keuntungan/laba (keuntungan yang diharapkan)
5. Adanya tingkat persaingan
6. Harapan masa depan (e pectation)

2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah yang ditawarkan positif. Artinya, jika harga naik, jumlah yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya jika harga turun, jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Contoh berlakunya hukum penawaran adalah ketika petani sedang panen raya, harga barang yang dipanen tersebut akan jatuh. Sama seperti pada permintaan, jika faktor harga memengaruhi penawaran, hal itu akan menyebabkan kurva penawaran bergerak. Namun, jika faktor lain yang memengaruhi penawaran, akan menyebabkan kurva penawaran bergeser.

Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium)
Harga adalah kemampuan suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya harga, orang menjadi mudah dalam melakukan tukar-menukar dan kita dapat membandingkan nilai barang.
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering disebut juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang.

Proses terbentuknya harga pasar.
1. Secara praktik (Tawar Menawar)
Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh kedua belah pihak sehingga harga pasar disebut harga objektif.
2. Dalam tabel permintaan dan penawaran
Apabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama, harga pasar disebut harga keseimbangan. Misalnya, diketahui data permintaan dan penawaran suatu barang sebagai berikut.

 Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Menurut M. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko elastisitas menunjukkan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara persentase perubahan dalam variabel tidak bebas dan persentase perubahan variabel bebas yang memengaruhinya. Dalam hal permintaan dan penawaran akan suatu barang/jasa terdapat tiga macam elastisitas, yaitu elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga karena perubahan pendapatan, dan karena perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang/jasa yang dibicarakan.

 Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan perubahan jumlah
barang/jasa yang diminta terhadap perubahan harga.


 Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan
Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.
1. Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin
tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintan barang tersebut semakin elastis.
2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
 3. Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan denganharga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga
     sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan     bersifat elastis.
4. Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.


Pengertian elastisitas penawaran

1. Elastisitas penawaran
            Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga



 Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran

1. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis.
2. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
3. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
4. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.

Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.


Resume Tujuan Pokok Ekonomi


Resume Tujuan Pokok Ekonomi

     1.    Masalah Stabilitas

Dalam
ilmu ekonomi kestabilan itu diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian. Contoh stabilitas ekonomi adalah adanya keseimbangan dalam pemasokkan barang (sama sama barang)
contohnya : bahan sembako yang termasuk bahan sembako : beras , susu , minyak goreng , minyak tanah , gula , garam , sayur sayuran , telur , daging.
Perekonomian yang tidak stabil menimbulkan biaya yang tinggi bagi perekonomian dan masyarakat. Ketidak stabilan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun rumah tangga, untuk menyusun rencana kedepan, khususnya dalam jangka lebih panjang yang dibutuhkan bagi investasi. Tingkat investasi yang rendah akan menurunkan potensi pertumbuhan ekonomi panjang. Adanya fluktuasi yang tinggi dalam pertumbuhan keluaran produksi akan mengurangi tingkat keahlian tenaga kerja yang lama menganggur. Inflasi yang tinggi dan fluktuasi yang tinggi menimbulkan biaya yang sangat besar kepada masyarakat. Beban terberat akibat inflasi yang tinggi akan dirasakan oleh penduduk miskin yang mengalami penurunan daya beli. Inflasi yang berfluktuasi tinggi menyulitkan pembedaan pergerakan harga yang disebabkan oleh perubahan permintaan atau penawaran barang dan jasa dari kenaikan umum harga-harga yang disebabkan oleh permintaan yang berlebih.Akibatnya terjadi alokasi inefisiensi sumber daya.

2.    Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pada pertumbuhan ekonomi pasti ada barang yang dihasilkan atau diciptakan, orang mampu berinovasi untuk itu, jadi konsumen tidak bosan dengan barang yang seperti itu saja.
Zero recruit “Menempatkan orang yang ingin berkerja ditempat pekerjaan lama yang ditinggalkan dengan cara pension, sakit dan meninggal“
 Masalah pertumbuhan ekonomi, dalam hal menarik konsumen para produsen harus menghasilkan atau menciptakan barang yang berbeda atau berinovasi jadi membuat konsumen tidak bosan dengan barang yang seperti itu saja atau monoton. Sehingga membuat pertumbuhan ekonomi yang maju.

 3.   Masalah Pemerataan Ekonomi
Pemerataan ekonomi di Indonesia sangat sulit karena banyak orang yang bekerja dipusat, misalnya Jakarta.Oleh karena itu jangan terlalu terpaku dipusat saja karena jika terpusat maka yang didaerah akan menghilang. Maka perlu di lakukan pengendalian terhadap pemerataan ekonomi.

Harga
Harga merupakan keputusan untuk kita menentukan sesuatu barang yang kitabeli. Misalnya ketika kita ingin membeli barang yang pertama kita lihat adalah harga, apakah harga itu mahal atau tidak. Harga menjadi acuan seseorang untuk membeli apapun.Yang menentukan harga adalah pasar.

Hukum Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah tertentu
H. Permintaan“ Pada saat harga mahal orang akan mengurangi konsumsi dan pada saat harga murah akan menambahkan konsumsi “

Di bawah ini di berikan contoh tabel permintaan dan penawaran:











Dalam tabel permintaan bisa dilihat jika harga semakin tinggi maka permintaan makin rendah, sebaliknya pada tabel penawaran jika harga tinggi maka penawaran akan semakin banyak.











 Ini adalah Kurva Keseimbangan Pasar. Dan kita menemukan titik untuk Kesimbangan Pasarya itu pada P = 50 dan Q = 5. Ini merupakan titik temu antara Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran.

Hubungan
Produksi dan Konsumen
Produksi dan Konsumen sudah tentu harus saling berhubungan. Semua konsumen adalah pembeli barang yang akan diproduksi.

Hubungan antara produksi dan konsumen akan seperti ini : 









Konsumen = C
Produsen = Y ( Pendapatan Nasional )
Maka Y = C
Pendapatan Nasional = Konsumen Nasional