A. Permintaan dan Penawaran
1. Pengertian Permintaan
Permintaan
(Demand) Menurut William A. Mc Eachern dalam bukunya Pengantar Ekonomi Makro,
di sebuah daerah terpencil negara bagian Pensylvania terdapat sebuah bangunan
kuning yang diberi nama Pecchin s Mart. Jika kita lihat, kondisi bangunan itu
tidak begitu baik. Gang-gang di tempat itu tidak diberi pembatas, atap
melengkung yang kalau hujan dipastikan akan bocor, tetapi mengapa konsumen rela
datang jauh-jauh dan bergabung dalam kekacauandan kejorokan di Pecchin s Mart?
Jawabannya adalah karena Pecchin s Mart berpedoman pada aturan pedagang yang
telah dikenal selama ribuan tahun,yaitu harganya paling murah dibandingkan
dengan toko lainnya.Dari uraian di atas kita dapat menyimak bagaimana
permintaan begitu banyak meskipun kondisi pasar tidak begitu baik. Lalu apakah
itu permintaan?
“Permintaan adalah
jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen pada berbagai
tingkat harga selama jangka waktu tertentu.”
2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa antara
harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Artinya, jika harga
naik, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta turun, dan sebaliknya jika
harga turun, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta naik, dengan syarat ceteris
paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan. Contoh konkret dari
Hukum Permintaan adalah ketika harga telepon selular semakin lama semakin murah
maka permintaan akan barang tersebut meningkat secara signifikan.
B. Penawaran (Supply)
1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah
sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (produsen) pada berbagai
tingkat harga dan dalam waktu tertentu (per hari, per minggu, per tahun).
Macam-macam
penawaran adalah sebagai berikut.
A. Penawaran perseorangan (individu),
adalah penawaran yang datang dari seorang
produsen (penjual) terhadap barang yang akan dijualnya kepada konsumen.
B. Penawaran kolektif (bersama),
adalah penawaran yang berasal dari beberapa
penjual (produsen) yang akan menjual barang kebutuhan untuk konsumen.
Adapun hal-hal
yang memengaruhi penawaran adalah sebagai berikut.
1. Harga
2. Biaya input (faktor produksi)
3. Tingkat teknologi
4. Keuntungan/laba (keuntungan yang diharapkan)
5. Adanya tingkat persaingan
6. Harapan masa depan (e pectation)
2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa hubungan
antara harga barang/jasa dan jumlah yang ditawarkan positif. Artinya, jika
harga naik, jumlah yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya jika
harga turun, jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan dengan syarat ceteris
paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Contoh berlakunya hukum penawaran adalah ketika petani
sedang panen raya, harga barang yang dipanen tersebut akan jatuh. Sama seperti
pada permintaan, jika faktor harga memengaruhi penawaran, hal itu akan
menyebabkan kurva penawaran bergerak. Namun, jika faktor lain yang
memengaruhi penawaran, akan menyebabkan kurva penawaran bergeser.
Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium)
Harga adalah kemampuan suatu barang/jasa
yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya harga, orang menjadi mudah dalam
melakukan tukar-menukar dan kita dapat membandingkan nilai barang.
Harga pasar adalah harga yang disepakati
oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering
disebut juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada
keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang.
Proses
terbentuknya harga pasar.
1. Secara praktik (Tawar Menawar)
Adanya proses tawar-menawar antara penjual
dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh kedua belah pihak sehingga
harga pasar disebut harga objektif.
2. Dalam tabel permintaan dan penawaran
Apabila pada harga tertentu jumlah
permintaan dan jumlah penawaran sama, harga pasar disebut harga keseimbangan.
Misalnya, diketahui data permintaan dan penawaran suatu barang sebagai berikut.
Elastisitas
Permintaan dan Penawaran
Menurut M. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko
elastisitas menunjukkan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya
perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini
ditunjukkan oleh perbandingan antara persentase perubahan dalam variabel tidak
bebas dan persentase perubahan variabel bebas yang memengaruhinya. Dalam hal
permintaan dan penawaran akan suatu barang/jasa terdapat tiga macam
elastisitas, yaitu elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga
karena perubahan pendapatan, dan karena perubahan harga barang lain yang
mempunyai hubungan dengan barang/jasa yang dibicarakan.
Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of
Demand)
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan
perubahan jumlah
barang/jasa yang diminta terhadap perubahan harga.
Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan
Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas,
ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor
yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.
1. Ketersediaan
barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin
tinggi
tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintan barang tersebut semakin elastis.
2. Intensitas
kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan
pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin
inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap
membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat
elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
Jika
pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan denganharga barang, permintaan
akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya
perubahan harga
sedikit saja
akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis.
4. Tradisi
Barang
yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut
harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya
cenderung elastis.
Pengertian elastisitas penawaran
1. Elastisitas
penawaran
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa
besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan
harga
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
1. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena
sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga
sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis.
2. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga
maka produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya
bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu
mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
3. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
4. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu
dimana penawaran tersebut dianalisis
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah,
para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka
menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga
tersebut. Adapun
tiga waktu tersebut adalah:
Tiga immediate
Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu
hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
The short run, adalah
suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi
barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk
pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas
kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
The long run, adalah
suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam
pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan
perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar